Pertanyaan seekor unta muda

Disebuah kebun binatang dihuni banyak sekali jenis binatang dan salah satunya adalah sepasang unta dan anaknya. Anak unta ini hidup dan bermain berdampingan dengan jenis binatang yang lain ( seperti di film ice age 2 binatang bisa ngobrol). Ia dilahirkan di kebun binatang  maka ia merasa terbiasa dan merasa yaman dengan keadaan di kebun binatang itu hingga pada suatu hari  ia mendapatkan ejekan yang sangat memojokan dia mengenai keadaan fisiknya.

Si unta muda ini pun mulai menjauhi teman-temannya dan selalu termenung. Ibu unta  mulai merasa aneh dengan keadaan  anaknya, ia berkat dalam hatinya “biasanya iya ceria, gembira dan suka bergaul dengan teman sebayanya namun sekarang ia mulai berubah menjadi pemurung dan cenderung menjauhi teman-temannya apakah yang terjadi ?“. Ibu si unta muda pun mendekati anaknya, sebelum ibunya mengajak di berbicara, si unta muda ini mulai membuka pembicaraan “bolehkah aku bertanya ibu ?” lalu ibunya memperbolehkannya untuk bertanya.

Si unta muda ini pun menanyakan pertanyaan yang pertama kepada ibunya “ibu kenapa telapak kaki  saya sangat lebar ?” ibunya pun menjawab “ibu, kamu, dan ayahmu memiliki telapak kaki yang lebar agar menjaga kita tidak tenggelam kedalam pasir ketika kita berjalan di padang gurun“, setelah mendengar jawaban itu ia pun menoleh ke arah ibunya dan melanjutkan pertanyaan keduanya kepada ibunya “ibu kenapa saya memiliki kelopak mata yang bisa menutup namun transparan dan memiliki bulu mata yang panjang dan tebal ?” ibunya pun menjawab pertanyaan kedua itu “anakku,  ibu, kamu, dan ayahmu memiliki kelopak mata yang bisa menutup namun transparan dan memiliki bulu mata yang panjang dan tebal agar melindungi mata kita dari debu pasir karena di padang gurun sering terjadi badai” si unta mudah ini pun menarik napasnya dan  merasa lega.

Selang beberapa saat suasan hening, ibunya pun bertanya “apakah kamu baik-baik saja ?“, si unta muda menjawab bahwa dia baik -baik saja namun kelihatanya iya masih penasaran lalu ia pun bertanya lagi ke pada ibunya untuk pertanyaanya yang ketiga ” ibu kenapa saya memiliki kantung penyimpanan air yang sangat besar dan kenapa saya memilki punuk di punggung saya ?” dengan tenang ibunya menjawab “anakku,  ibu, kamu, dan ayahmu juga memiliki kantung penyimpanan air yang sangat besar dan memilki punuk di punggung  agar kita dapat bertahan hidup di padang gurun karena disana jarang kita menemukan air dan makanan”, mendengar jawaban ibunya itu ia pun merasa lega sekali karena semua ejekan teman-temannya telah mendapatkan jawaban.

Pada saat ibunya ingin meninggal dia, si unta muda berkata kepada ibunya ” ibu bolehkan saya bertanya satu pertanyaan lagi ?” ibunya pun berkata masih adakah yang mengganjal di hatimu ? lalu si untah muda menjawa  “iya” lalu ibunya pun memperbolehkannya. ” ibu jikalau kita mempunyai telapak kaki yang lebar, memiliki kelopak mata yang bisa menutup namun transparan, memiliki bulu mata yang panjang dan tebal, memiliki kantung penyimpanan air yang sangat besar, dan memiliki punuk di punggung untuk bertahan hidup di padang gurun. Mengapa kita  memilih hidup di kebun binatang ini ?” untuk pertanyaan ini ibunya hanya menatap lalu berlalu karena pertanyaan begitu sulit untuk dijawab.

Kita terkadang merasa sangat biasa sehingga cepat berpuas diri  dan merasakan nyaman akan keadaan yang telah kita peroleh, kita tidak lagi menggali potensi dari diri kita. Kita seharusnya menggali semua potensi diri kita dan seharusnya memiliki keyakinan bahwa kita sanggup berbuat lebih baik dibanding kondisi saat ini. Dengan melakukan hal tersebut niscaya kita akan dapat menciptakan tatanan kehidupan yang lebih baik bagi diri kita dan sesama.

Masa pra-paskah yang merupakan masa retret atau masa dimana kita mencari kehendak ilahi, kita diajak untuk menggali kembali potensi diri kita dan kembali pada jati diri kita sebenarnya yaitu diri kita apa adanya yang dipenuhi dengan harapan dan cinta kasih ilah dan bukan  jati diri yang kita lekatkan pada apa yang kita miliki saat ini.


3 comments

Leave a comment